Laporan Hasil
Wawancara berupa Karangan Eksposisi
Dosen : R. Panca
Pertiwi Hidayati, Dra., M.Pd.
NIP : 131.789.806
Disusun oleh :
Nama : Yessi Merisa
Nuryulianty
NRP : 035030042
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
FAKULTAS KEGURUAN
ILMU PENDIDIKAN
BAHASA INDONESIA
2005
Novel
ialah prosa pendek dan sederhana menceritakan hidup seseorang yang mengalami
suatu peristiwa penting sehingga jiwanya mengalami konflik dalam kesusastraan
Indonesia novel sering disamakan dengan roman, hanya bahasanya lebih pendek
daripada roman tetapi lebih panjang dari cerpen. Ciri-ciri novel yaitu sifat
dan perubahan para pelakunya tidak diceritakan panjang lebar seperti dalam
roman, kejadiannya berakhir dengan lancar sebab terpusat dalam kehidupan
sesaat, hanya diceritakan sebagian dari kehidupan yang dianggap penting. Tujuan
membaca sebuah novel yaitu untuk menambah pengetahuan tentang karya sastra,
untuk mengisi waktu luang.
Wawancara
yang dilakukan kepada siswa di salah satu sekolah swasta Islam Tsanawiyah di
Cianjur yang berkenaan dengan novel yang pernah dibacanya. Pewawancara
menanyakan berbagai hal tentang permohonan siswa terhadap novel yang dibacanya
yaitu bahwa siswa tersebut pernah membaca salah satu novel yang berjenis roman
dan fiksi. Novel yang masih dibaca yaitu novel berjudul “Salah Asuhan”, “Siti
Nurbaya”, dan “Satu Pria Dua Wanita”, kemudian pewawancara menanyakan kepada
siswa tersebut mengenai sejauh mana pemahaman siswa tersebut terhadap isi novel
yang dibacanya, untuk memahami isi novel yaitu dengan ketelitian kita pada saat
membaca novel yang dibaca. Siswa harus berkali-kali mengulang agar lebih
mengerti. Setelah itu siswa tersebut berusaha menceritakan kembali apa yang
dibacanya kepada orang lain. Banyak hal yang disenangi oleh siswa tersebut
terhadap novel yang dibacanya yaitu jalan cerita tokoh-tokohnya, judul dan
warna jilid salah satu novel yang pernah dibacanya berjudul “Satu Pria Dua
Wanita” mempunyai isi novel yang sangat menarik sehingga siswa tersebut ingin
membacanya. Sebelum kita mengetahui jalan cerita biasanya kebanyakan kita
tertarik dengan judul dan warna sampul buku tersebut.
Dalam wawancara tersebut
ditanyakan pula tentang alasan terhadap tokoh yang disenangi dari novel yang
dibacanya. Dalam novel “Satu Pria Dua Wanita” terdapat empat tokoh yaitu
Mustofa, Hasanah, Rhibab, dan Zainab. Keempat tokoh tersebut memiliki karakter
yang berbeda-beda di antaranya yaitu tokoh Mustofa yang memiliki kewibawaan,
dewasa, soleh, sabar, patuh dan terhadap kedua orang tuanya. Tokoh Hasanah
yaitu seorang muslimah (berhijab), Solehah, ramah, penyayang, sabar dan pemaaf.
Tokoh Rhibab memiliki sifat angkuh, keras, iri dengki, egois dan munafik. Tokoh
Zainab yaitu kakak perempuan Mustofa, sangat peduli terhadap adiknya, dan
wibawa. Tokoh yang disenangi atau tokoh utama dalam buku “Satu Pria Dua Wanita”
yaitu Hasanah. Tokoh Hasanah ini tokoh yang patut kita teladani yaitu sikapnya
yang pemaaf, dan taat beribadah. Nilai-nilai yang terdapat dalam novel “Satu Pria Dua Wanita” yaitu nilai moral, nilai budaya, nilai agama, dan nilai sosial. Di dalam nilai-nilai tersebut terdapat nilai positif yang diambil dari novel “Satu Pria Dua Wanita” yaitu memberi nilai keislaman yang membuat siswa kagum akan nilai keislaman yang digambarkan oleh si tokoh dalam novel tersebut yaitu ajaran-ajaran islam yang kuat seperti tokoh Hasanah yang mengenakan Hijab dan ketaatannya dalam beribadah. Pentingnya meneladani perilaku tokoh dala sebuah novel yaitu dengan mengetahui hal positif yang terdapat dalam tokoh tersebut.
Hasil wawancara dengan seorang siswa yaitu siswa tersebut pernah membaca beberapa novel salah satunya novel yang berjudul “Satu Pria Dua Wanita”. Hal yang disenangi oleh siswa tersebut dari novel “Satu Pria Dua Wanita” yaitu jalan cerita, judul, sampul bukunya yang menarik. Selain dari ketiga hal yang disenangi ada juga tokoh Hasanah yang disenangi siswa tersebut. Dalam novel “Satu Pria Dua Wanita” terdapat nilai budaya yang masih dipertahankan yaitu dari segi pakaian tokoh. Tokoh Hasanah yang mengenakan hijab menjadi daya tarik sendiri bagi para pembaca. Di mana Hijab dikatakan simbol feminis bagi wanita muslim yang sholihah dan alim.