Rabu, 30 November 2016

Cara menghapus akun Facebook secara permanen

0

Cara menghapus akun Facebook secara permanen :
  1. Login terlebih dahulu ke facebook seperti biasa masukan email dan kata sandi facebook.
  2. Setelah login dan berada pada halaman depan facebook kunjungi https://www.facebook.com/help/delete_account atau bisa copy dan paste di penelusuran google dan akan ditujukan ke facebook untuk di minta login atau masuk akun facebook. Dan kemudian ikuti proses cara untuk menonaktifkan akun facebook anda yang akan anda dapati sebagai berikut.
  • Dan untuk mempermudah anda dalam mengikuti panduan cara memblokir/menutup akun facebook secara permanen. Saya akan tampilkan gambar cara menghapus facebook.

  • Kemudian setelah mengklik link di atas tadi akan muncul lagi tampilan baru cara menghapus facebook seperti di bawah ini.
  • Setelah mendapati tampilan seperti di atas maka alangkah baiknya anda membaca tentang isi bacaan di tampilan tersebut guna untuk bisa sedikit memahami tentang penghapusan facebook anda, setelah anda membaca dan sudah mengerti maka klik "Hapus Akun saya" dan akan mendapati tampilan selanjutnya
  • Baca secara seksama apa yang di minta dalam isi tulisan tampilan di atas seperti untuk memasukan kata sandi facebook anda serta memasukan kode captha kemudian isi dan tulis di kolom yang di sediakan jika semua sudah maka klik tulisan oke untuk proses cara hapus akun facebook dan akan mendapati tampilan selanjutnya seperti.
  • Tampilan di atas adalah proses tampilan terakhir di cara menghapus facebook secara permanen atau selamanya hanya dengan mengklik tulisan oke, secara otomatis anda telah menghapus akun facebook dan di keluarkan dari facebook namun penghapusan akun facebook tidak langsung terjadi seketika pada saat itu juga akan tetapi dengan masa tenggang selama 14 hari, jadi apabila sebelum 14 hari anda bisa saja membatalkan penghapusan akun facebook dengan cara login kembali ke facebook dan anda langsung akan menjumpai tampilan cara hapus facebook seperti di bawah ini:


Jika anda berpikir untuk tidak menghapus akun facebook anda sebelum 14 hari yang di tentukan maka klik tulisan Batalkan Penghapusan dan secara otomatis akun facebook anda akan kembali seperti biasa lagi, Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan dalam cara hapus facebook secara permanen atau selamanya semoga artikel ini bisa membantu dan tentunya menajadi panduan untuk teman-teman pemula di media sosial facebook dan bagi teman-teman yang akan mendaftar facebook.
 
Catatan setelah anda memblokir akun facebook anda maka teman-teman anda sudah tidak dapat lagi mengakses akun facebook anda yang sudah di blokir. Dan andapun tidak dapat lagi untuk membuka akun facebook anda setelah melakukan proses pemblokiran facebook sudah mencapai batas waktu untuk pemblokiran facebook.  
 
Sumber : http://dede-uji-uji.blogspot.co.id/2015/01/cara-menghapus-akun-facebook-sendiri.html  dan http://www.caraseobali.com/2013/09/menghapus-akun-facebook-secara-permanen.html

Cara menghapus Akun Instagram secara permanen

0



Untuk menghapus instagram untuk selamanya atau permanen, langkahnya sebagai berikut :

1. Kunjungi link berikut : https://www.instagram.com/accounts/remove/request/permanent/ melalui Browser kamu. Jika belum Log In, Log In lah terlebih dahulu. Di search engine google atau apapun yang ada di web browser, ketik Instagram atau masuk lamgsung ke laman http://instagram.com/


2. Pilih alasan pada OPSI - masukkan Password - lalu klik HAPUS AKUN SAYA SECARA PERMANEN.


Itulah cara menghapus akun Instagram baik secara permanen atau sementara. Menghapus akun permanen akan menghilangkan semua data pada akun Instagram baik foto maupun follower. Setelah akun dihapus maka selanjutnya adalah menghapus aplikasi Instagram yang ada di Android.


sumber : https://id-id.facebook.com/help/instagram/139886812848894

Rabu, 23 November 2016

Analisis Cerpen "Ada Kupu-Kupu, Ada Tamu" karya : Seno Gumira Adjidarma

0

Ada Kupu-Kupu, Ada Tamu
   Karya : Seno Gumira Adjidarma

Taman di depan rumah kami kecil, penuh bunga. Aku tidak pernah tau nama-nama bunga itu. Aku tau semua bunga itu indah. Aku duduk di teras rumah, merasakan hangat matahari yang menerpaku. Aku sedang berpikir bagaimana bisa bunga ciptaan manusia lebih mahal dari ciptaan Tuhan.
 Aku sedang berpikir tentang keberadaan bunga dan kulihat kupu-kupu itu datang, pergi dan datang lagi.
            “ Wah, akan ada tamu ” kata istriku
            “ Pasti? ”
            “ Iya. Pasti ”
            “ Kok bisa pasti ? ”
            “ Bukankah kalau ada kupu-kupu tandanya pasti ada tamu ”
            Aku melihat kupu-kupu itu dan berpikir tentang tamu.
            “ Jangan-jangan tamu itu mau meminjam uang ” kataku
            “ Tidak mungkin. Lihat kupu-kupu itu warnanya bagus, pasti membawa keberuntungan ”
            Keberuntungan dan bencana menjadi hal penting dalam hidup kita. Kuamati kupu-kupu itu terbang kesana-kemari. Tidak salah kalau kupu-kupu itu dibilang bagus. Apakah hal bagus selalu membawa keberuntungan ?
            Hidup ini di penuhi teka-teki. Apa arti hidup seekor kupu-kupu ? mengapa kita harus sibuk dengan tanda-tanda. Tamu macam apa yang akan datang nanti.
            “ Bagaimana kalau tamu itu bukan pembawa keberuntungan ?”
            “ Tidak. Tamu itu pasti pembawa keberuntungan. Lihat kupu-kupu itu bagus ”
            “ Tidak ada kupu-kupu yang tidak bagus”
            “ Ada. Sering sekali kupu-kupu jelek terbang sampai masuk rumah. Setelah itu rumah kita kemalingan, setelah itu kamu kehilangan pekerjaan, setelah itu kehormatan kita diinjak-injak orang. Kali ini kupu-kupunya bagus, pasti tamu yang akan datang membawa keberuntungan. Aku yakin sekali ”
            “ Itu tidak ilmiah”
            “ Siapa bilang hidup ini ilmiah ? ”
            Istriku pergi ke dapur. Dimasaknya apa saja yang ada di dapur, karena ia merasa yakin tamu itu akan datang.
            “ Bagaimana kalau tamu itu tidak jadi datang? Siapa yang mau menghabiskan semua makanan ini ? ”
            “ Pasti datang. Tamu itu pasti datang.”
            Aku sungguh tidak mengerti, bagaimana seseorang bisa yakin akan sesuatu tanpa dasar-dasar yang jelas. Aku merasa pemikiran tentang tamu benar-benar menggangguku. Jangan-jangan tamu yang akan datang benar-benar membawa bencana.
            “ Siap-siap barangkali tamu itu akan datang sesaat lagi ”
            Jadi, kubuka pintu pagar. Membersihkan segala perabotan, mengepel dan tanaman. Aku menengok ke tikungan jalan barangkali tamu itu telah memasuki gerbang kompleks perumahan. Semuanya segera di cek dan makanan pun sudah tertata rapi di meja.
            Kami berdua duduk di tepi sungai menunggu kedatangan tamu itu. Lalu ada kupu-kupu lain dari seberang sungai. Kami berdua melompat memperhatikannya.
            “ Wah kupu-kupu ini jelek. Bulukan lagi !”
            “ Sial” kata istriku
            Diusirnya kupu-kupu itu dengan penggepuk kasur.
            “ Jadi, ada dua tamu? ” kataku.
            “ Ya. Yang satu membawa keberuntungan, yang satu membawa sial ”
            “ Apa perlu kita masak lagi? ”
            “ Tidak usah, yang membawa sial tidak perlu di jamu apa-apa ”
            “ Loh ? ”
            “ Kalau perlu kita usir saja ”
            “ Wah !!”
            Ketika tiba saat makan siang, kami memakan sebagian dari masakan itu, sekadar untuk mengatasi lapar.
            Kami pun berargumen tentang siapa tamu yang akan datang ini, sampai suasana begitu terasa asing saat argumen kami memiliki pendapat yang sama. Bagaimana kalau tamu itu bukan manusia. Kemudian mendadak muncul puluhan, ratusan, bahkan mungkin ribuan kupu-kupu aneka warna berterbangan dan memenuhi pandanganku. Istriku berteriak dan memegang tanganku, kurasakan pegangannya terlepas dan tak kudengar lagi suaraku sendiri.

Jawaban

 No.
 Unsur Instrinsik/Bukti 

1

Tema :
Misteri

Bukti :
Hidup ini dipenuhi teka-teki. Apa arti hidup seekor kupu-kupu ? mengapa kita harus sibuk dengan tanda-tanda. Tamu macam apa yang akan datang nanti.


2

Penokohan
a.     Aku
1)         Berprasangka buruk, bukti : “Jangan-jangan tamu itu mau pinjam uang”
2)     Waspada, bukti : “Bagaimana kalau tamu itu bukan pembawa keberuntungan?”
b.     Istriku
1)         Terlalu percaya tahayul, bukti :
“Bukankah kalau ada kupu-kupu tandanya pasti ada tamu”
2)         Pilih kasih, bukti :
“Tidak usah, yang membawa sial tidak perlu di jamu apa-apa”
            “Kalau perlu kita usir saja”


3

Alur :
Maju

Bukti :
Ø  Tahap perkenalan
Tahap perkenalan dimulai saat ia dan istrinya sedang duduk dan menikmati keindahan bunga-bunga di taman.
Kutipannya: ‘Taman di depan rumah kami kecil, penuh bunga. Aku tidak pernah tau nama-nama bunga itu. Aku tau semua bunga itu indah. Aku duduk di teras rumah, merasakan hangat matahari yang menerpaku.’

Ø  Tahap konflik awal dimana masalah mulai muncul
Masalah muncul ketika mereka melihat kupu-kupu masuk ke dalam rumah. Mereka yakin akan ada tamu yang mengunjungi mereka dan akan membawa keberuntungan karena kupu-kupu yang masuk ke dalam rumah warnanya sangat indah. Mereka pun mempersiapkan banyak hal untuk menyambut kedatangan tamu itu.
Kutipannya: ‘Aku sedang berpikir tentang keberadaan bunga-bunga ketiga kupu-kupu itu lewat, datang, pergi, dan datang lagi. “Wah, akan ada tamu,” kata istriku.’

Ø  Tahap konflik mulai menajam dan permasalahan mulai lebih serius
Dimana ketika ia dan istrinya tengah menunggu kedatangan tamu, tiba-tiba muncul kupu-kupu buruk yang masuk ke dalam rumah mereka. Mereka sangat takut karena mereka yakin yang datang adalah tamu pembawa sial.
Kutipannya: ‘Kami berdua sedang duduk di tepi sungai menunggu kedatangan tamu itu. Lalu ada kupu-kupu lain dari seberang sungai. Kami berdua melompat memperhatikannya.“Wah kupu-kupu ini buruk sekali. Bulukan lagi!” “Sial,” kata istriku, “sial!”’

Ø  Tahap klimaks dimana pada tahap ini merupakan puncak dari permasalahan
Tahap ini terjadi saat ia dan istrinya menunggu kedatangan tamunya dan menerka-nerka siapa yang akan datang, setelah adanya pertanda adanya kupu-kupu yang masuk ke dalam rumah.
Kutipannya : ‘Ketika tiba saat makan siang, kami memakan sebagian dari masakan itu, sekadar untuk mengatasi lapar.Kami pun berargumen tentang siapa tamu yang akan datang ini, sampai suasana begitu terasa asing saat argumen kami memiliki pendapat yang sama. Bagaimana kalau tamu itu bukan manusia.’

Ø  Tahap resolusi (penyelesaian) dimana pada tahap ini konflik telah selesai dan telah menemui penyelesaian.
Penyelesaian dongeng ini adalah ketika tiba-tiba muncul ribuan kupu-kupu yang memenuhi pandangan mereka menandakan malaikat maut yang telah datang.
Kutipannya : ‘Kemudian mendadak muncul puluhan, ratusan, bahkan mungkin ribuan kupu-kupu aneka warna berterbangan dan memenuhi pandanganku. Istriku berteriak dan memegang tanganku, kurasakan pegangannya terlepas dan tak kudengar lagi suaraku sendiri.’


4

Latar
a.     Latar Tempat
1)         Teras rumah, bukti :
“Aku duduk di teras rumah, merasakan hangat matahari yang menerpaku”
2)         Dapur, bukti:
 “Istriku pergi ke dapur. Dimasaknya apa saja yang ada di dapur, karena ia merasa yakin tamu itu akan datang”.
3)         Tepi sungai, bukti:
  “Kami berdua sedang duduk di tepi sungai menunggu kedatangan tamu itu”.

b.     Latar Suasana
1)         Damai, bukti :
“Aku duduk di teras rumah, merasakan hangat matahari pagi menerpaku”

2)         Menengangkan, bukti :
“Kemudian mendadak muncul puluhan, ratusan, bahkan mungkin ribuan kupu-kupu aneka warna berterbangan dan memenuhi pandanganku”
3)         Takut, bukti :
“Istriku berteriak dan memegang tanganku, kurasakan pegangannya terlepas dan tak kudengar lagi suaraku sendiri”.

c.     Latar Waktu
1)         Pagi hari, bukti :
 “Aku duduk di teras rumah, merasakan hangat matahari pagi  menerpaku”
2)         Siang hari, bukti :
 “Ketika tiba saat makan siang, kami memakan sebagian dari masakan itu, sekadar untuk mengatasi lapar”


5

Sudut Pandang     : Orang pertama pelaku utama


6

Amanat                 :
a.     Jika ada tamu, hendaklah dijamu dengan sebaik-baiknya
b.     Tidak boleh membeda-bedakan tamu
c.      Jangan terlalu percaya tahayul
d.     Hendaklah waspada setiap saat
e.     Jangan suka berburuk sangka


 Analisis Unsur Ekstrinsik 

a.  Nilai moral    :
·       Menjamu tamu dengan baik
·       Jika ada tamu yang baik dijamu dengan baik, jika ada tamu yang buruk tidak perlu dijamu kalau perlu diusir
b.  Nilai budaya/Tradisi   : percaya tahayul
c.   Nilai agama    : belum ingin mati sebelum naik haji

Analisis Dongeng "Serigala dan Kelinci Keras Kepala"

0


Serigala dan Kelinci Keras Kepala


Pada jaman dahulu, hiduplah seekor Serigala. Ia mempunyai kebun mentimun yang sekelilingnya dipagari duri. Hal itu dimaksudkan agar manusia dan hewan-hewan lain tidak bisa memasuki kebunnya.
Tidak jauh dari kebun itu, terdapat seekor Kelinci Kecil bersama ibunya yang tinggal di sebuah lubang. Kelinci ini selalu keluar dari lubangnya dan menunggu sampai Serigala pergi meninggalkan ladang untuk mencari ayam atau yang lainnya untuk dimakan. Setelah merasa yakin Serigala telah pergi, Kelinci keluar dari lubang, lalu melompat dan masuk ke kebun dengan melewati bawah pagar duri. Ia memakan mentimun dan memotongnya. Setelah itu, ia kembali ke lubang. Ibunya yang selalu mengingatkannya agar waspada dari ancaman Serigala.
"Janganlah engkau pergi ke kebun mentimun, Anakku. Dengarkan nasihat ibu. Jangan kau pergi ke kebun itu. Jika Serigala menangkapmu, ia akan memakanmu," kata ibunya.
Sementara itu, setiap kali Serigala pulang, ia menemukan buah mentimunnya telah dimakan dan terpotong. Ia heran dan berpikir, siapa gerangan yang masuk dari pagar dan memakan mentimunnya.
Suatu hari Serigala bermaksud melakukan pengintaian untuk mengetahui siapa yang selalu memasuki kebunnya. Ia bersembunyi di balik pohon dan menunggu siapa gerangan yang datang. Tiba-tiba, seperti biasa, Kelinci Kecil keluar dari lubangnya dan melompat-lompat, masuk dari bawah kawat berduri. Setelah sampai di kebun, ia mulai memakan mentimun.
Mengetahui hal itu, Serigala segera menyerangnya. Ia berlari dengan cepat dan memasuki kebunnya. Namun demikian, Serigala tidak berhasil menangkap Kelnci Kecil itu. Kemudian Kelinci Kecil masuk ke lubangnya dan mendatangi ibunya dengan terengah-engah.
"Apa yang terjadi?" tanya ibunya. Lalu kelinci menceritakan apa yang terjadi dengan Serigala. "Bukankah telah aku peringatkan jangan kau pergi ke kebun itu?" kata ibunya lagi.
Tetapi, Kelinci itu keras kepala dan tidak pernah mendengar ucapan ibunya. Setiap hari ia masih selalu datang ke kebun itu di saat Serigala pergi. Akhirnya, Serigala mencari siasat untuk menjebak dan menangkap Kelinci yang keras kepala itu. Ia pergi dan mengumpulkan getah dari pohon karet yang ada di sekelilingnya. Getah ini dijadikan sebuah patung kelinci buatan yang mirip dengan Kelinci keras kepala itu dan meletakkannya di tengah ladang. Ketika Kelinci keluar dari lubang dan masuk dari pagar berduri seperti biasanya, ia melihat ada yang menyerupainya di tengah kebun. Ia mengira itu kelinci lain. Kemudian Kelinci Kecil menghampiri kelinci buatan yang berdiri di hadapannya.
"Apa yang kau lakukan di kebun ini? Apa yang kau inginkan? Kau kira kau lebih kuat dariku?" tanya Kelinci Kecil kesal. Ia memukulnya dengan tangan kanannya. Tangannya menyentuh kelinci getah itu, dan tentu saja ia tidak dapat melepaskannya.
Kelinci buatan itu seolah menggerakkan tangannya dan menangkap tangan kanan Kelinci Kecil sehingga ia tidak dapat melepaskan tangannya.
"Ugh! Kau memegang tanganku?" hardik Kelinci Kecil sambil memukul dengan tangan kirinya. Kelinci nakal itu berusaha melepaskan tangannya. Ia bergerak ke kirl dan ke kanan, tetapi tetap tidak berhasil. Karena gerakannya itu, kelinci getah menyentuh bulu dan ekornya. Pada saat itu, keluarlah Serigala dari balik pohon.
"Sekarang kau terkena tipuanku, aku akan meninggalkanmu agar kau tersiksa oleh getah ini," kata Serigala sambil menyeringai puas.
"Aku senang seperti ini. Getah ini tidak menyakitiku. Aku akan merasa sakit jika kau lemparkan aku ke atas duri itu," kata Kelinci Kecil sambil matanya mengerling ke arah duri pagar.
"Baik, jika duri membuatmu sakit, aku akan melemparkanmu ke sana," ujar Serigala kesal. Kemudian ia menangkap Kelinci dan melemparkannya ke arah duri.
Sebenarnya ucapan Kelinci tadi hanya siasat saja, agar ia dapat melepaskan diri dari getah itu. Ketika Serigala melemparkannya ke duri, ia segera melompat dan melompat, lalu berlari jauh, masuk lubang untuk menemui ibunya kembali.
                Ketika Sang Ibu melihatnya, ia kaget melihat bulu-bulu anaknya rontok, kulitnya terkena getah, dan ekornya terkelupas.
"Apa yang terjadi padamu?" tanya ibunya.
Kelinci menceritakan apa yang telah dialaminya.
"Engkau pantas mendapatkan ini. Ini adalah balasan bagi anak kelinci yang keras kepala dan tidak mau mematuhi nasihat ibunya."

Sejak saat itu Kelinci tidak pernah lagi ke kebun Serigala. (Abdul Aziz Abdul Majid)*


Aspek Analisis


Uraian

1.   Tema

Tema :

  • Tidak patuh dengan nasehat orang tua
Bukti :

"Janganlah engkau pergi ke kebun mentimun, Anakku. Dengarkan nasihat ibu. Jangan kau pergi ke kebun itu. Jika Serigala menangkapmu, ia akan memakanmu," kata ibunya.

  • Keras kepala yang berujung celaka
 Bukti :

"Engkau pantas mendapatkan ini. Ini adalah balasan bagi anak kelinci yang keras kepala dan tidak mau mematuhi nasihat ibunya."


2.   Penokohan

Tokoh :
Kelinci :
-       Keras kepala, bukti : Tetapi, Kelinci itu keras kepala dan tidak pernah mendengar ucapan ibunya. Setiap hari ia masih selalu datang ke kebun itu di saat Serigala pergi.
-       Sombong , bukti : "Aku senang seperti ini. Getah ini tidak menyakitiku. Aku akan merasa sakit jika kau lemparkan aku ke atas duri itu," kata Kelinci Kecil sambil matanya mengerling ke arah duri pagar.
-       Tidak kapok, bukti :
Tiba-tiba, seperti biasa, Kelinci Kecil keluar dari lubangnya dan melompat-lompat, masuk dari bawah kawat berduri. Setelah sampai di kebun, ia mulai memakan mentimun.
-       Nakal, bukti : "Ugh! Kau memegang tanganku?" hardik Kelinci Kecil sambil memukul dengan tangan kirinya. Kelinci nakal itu berusaha melepaskan tangannya. Ia bergerak ke kirl dan ke kanan, tetapi tetap tidak berhasil.

Ibu :
-       Selalu cemas, bukti : "Apa yang terjadi?" tanya ibunya. Lalu kelinci menceritakan apa yang terjadi dengan Serigala. "Bukankah telah aku peringatkan jangan kau pergi ke kebun itu?" kata ibunya lagi.
-       Selalu menasehati, bukti : Ibunya yang selalu mengingatkannya agar waspada dari ancaman Serigala. "Janganlah engkau pergi ke kebun mentimun, Anakku. Dengarkan nasihat ibu. Jangan kau pergi ke kebun itu. Jika Serigala menangkapmu, ia akan memakanmu," kata ibunya.

Serigala :
-       Bingung, bukti : Sementara itu, setiap kali Serigala pulang, ia menemukan buah mentimunnya telah dimakan dan terpotong. Ia heran dan berpikir, siapa gerangan yang masuk dari pagar dan memakan mentimunnya.
-       Kesal, bukti : Mengetahui hal itu, Serigala segera menyerangnya. Ia berlari dengan cepat dan memasuki kebunnya. Namun demikian, Serigala tidak berhasil menangkap Kelnci Kecil itu.
-       Banyak akal, bukti : Akhirnya, Serigala mencari siasat untuk menjebak dan menangkap Kelinci yang keras kepala itu. Ia pergi dan mengumpulkan getah dari pohon karet yang ada di sekelilingnya. Getah ini dijadikan sebuah patung kelinci buatan yang mirip dengan Kelinci keras kepala itu dan meletakkannya di tengah ladang.


3.    Latar

Latar :

Tempat :
-       Kebun, bukti : Pada jaman dahulu, hiduplah seekor Serigala. Ia mempunyai kebun mentimun yang sekelilingnya dipagari duri. Hal itu dimaksudkan agar manusia dan hewan-hewan lain tidak bisa memasuki kebunnya.
-       Sebuah Lubang, bukti : Tidak jauh dari kebun itu, terdapat seekor Kelinci Kecil bersama ibunya yang tinggal di sebuah lubang. Kelinci ini selalu keluar dari lubangnya dan menunggu sampai Serigala pergi meninggalkan ladang untuk mencari ayam atau yang lainnya untuk dimakan.

Waktu : Hari ke hari (pagi-sore)
Bukti :
-       Suatu hari Serigala bermaksud melakukan pengintaian untuk mengetahui siapa yang selalu memasuki kebunnya. Ia bersembunyi di balik pohon dan menunggu siapa gerangan yang datang.
-       Setiap hari ia masih selalu datang ke kebun itu di saat Serigala pergi. Akhirnya, Serigala mencari siasat untuk menjebak dan menangkap Kelinci yang keras kepala itu.

Suasana : Tegang
Bukti : Mengetahui hal itu, Serigala segera menyerangnya. Ia berlari dengan cepat dan memasuki kebunnya. Namun demikian, Serigala tidak berhasil menangkap Kelnci Kecil itu. Kemudian Kelinci Kecil masuk ke lubangnya dan mendatangi ibunya dengan terengah-engah.


4.    Alur

Alur yang terdapat pada dongeng “Serigala dan Kelinci Keras Kepala” yaitu alur maju.


5.    Amanat

Amanat yang disampaikan pada dongeng tersebut adalah :
1.    Jangan suka meremehkan nasehat orang tua
2.    Jauhi sifat keras kepala yang tidak disukai orang lain.
3.    Jangan mengambil hak orang lain atau mencuri
4.    Selalu waspada dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi
5.    Jangan bertindak bodoh untuk mencapai sesuatu.


Daya Tarik Dongeng

Yang menjadi daya tarik dongeng di antaranya:
1.    Judul yang menarik dan tema terbaru
2.    Tokoh yang lucu dan menghibur
3.    Jalan cerita yang menegangkan
4.    Tempat dan waktu kejadian yang berkesan