Sabtu, 10 Desember 2016

Mengaplikasikan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Teks Diskusi

0



LK-4.8 Mengaplikasikan (menulis) Model Pembelajaran Berbasis Masalah, (Pembelajarannya tentukan sendiri)
Jawaban :
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)  
Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
A.      Konsep
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world). Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu model pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan.
Ada lima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) yaitu:
1)        Permasalahan sebagai kajian.
2)        Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman
3)        Permasalahan sebagai contoh
4)        Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses
5)        Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik
Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat digambarkan sebagai berikut.
A.      Model PBL mengacu pada hal-hal sebagai berikut :
1)   Kurikulum: PBL tidak seperti pada kurikulum tradisional, karena memerlukan suatu strategi sasaran dimana proyek sebagai pusat.
2)   Responsibility: PBL menekankan responsibility dan answerability para peserta didik ke diri dan panutannya. 
3)   Realisme: kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi yang sebenarnya. Aktivitas ini mengintegrasikan tugas autentik dan menghasilkan sikap profesional.
4)   Active-learning: menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dan keinginan peserta didik untuk menemukan jawaban yang relevan sehingga dengan demikian telah terjadi proses pembelajaran yang mandiri.
5)   Umpan Balik: diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para peserta didik menghasilkan umpan balik yang berharga. Ini mendorong kearah pembelajaran berdasarkan pengalaman.
6)   Keterampilan Umum: PBL dikembangkan tidak hanya pada keterampilan pokok dan pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar pada keterampilan yang mendasar seperti pemecahan masalah, kerja kelompok, dan self-management.
7)   Driving Questions: PBL difokuskan pada permasalahan yang memicu peserta didik berbuat menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.
8)   Constructive Investigations: sebagai titik pusat, proyek harus disesuaikan dengan pengetahuan para peserta didik.
9)   Autonomy: proyek menjadikan aktivitas peserta didik sangat penting.
B.       Prinsip Proses Pembelajaran PBL
Prinsip-prinsip  PBL  yang harus diperhatikan meliputi  konsep dasar,  pendefinisian masalah, pembelajaran mandiri, pertukaran pengetahuan dan penilaiannya  
Konsep Dasar (Basic Concept)
Pada pembelajaran ini fasilitator dapat memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih cepat mendapatkan ‘peta’ yang akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran.  Konsep yang diberikan tidak perlu detail, diutamakan dalam bentuk garis besar saja, sehingga peserta didik dapat mengembangkannya secara mandiri secara mendalam.
Pendefinisian Masalah (Defining the Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau  permasalahan dan dalam kelompoknya peserta didik melakukan berbagai kegiatan. Pertama, brainstorming dengan cara semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat. Kedua, melakukan seleksi untuk memilih pendapat yang lebih fokus. ketiga, menentukan permasalahan dan melakukan pembagian tugas dalam kelompok untuk mencari referensi penyelesaian dari isu permasalahan yang didapat. Fasilitator memvalidasi pilihan-pilihan yang diambil peserta didik  yang akhirnya  diharapkan memiliki gambaran yang jelas tentang apa saja yang mereka ketahui, apa saja yang mereka tidak ketahui, dan pengetahuan apa saja yang diperlukan untuk menjembataninya.
Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Setelah mengetahui tugasnya, masing-masing peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang diinvestigasi misalnyadari artikel tertulis di perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan.  Tujuan utama tahap investigasi, yaitu: (1) agar peserta didik mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan permasalahan yang telah didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan untuk dipresentasikan di kelas, relevan dan dapat dipahami.
Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi secara mandiri, pada pertemuan berikutnya peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya dapat dibantu guru untuk mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan kelompok. Langkah selanjutnya presentasi hasil dalam kelas dengan mengakomodasi masukan dari pleno, menentukan kesimpulan akhir, dan dokumentasi akhir. Untuk memastikan setiap peserta didik mengikuti langkah ini maka dilakukan dengan mengikuti petunjuk.
C.      Langkah langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah

Fase 1: Mengorientasikan Siswa pada Masalah
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Dalam penggunaan PBL, tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang harus dilakukan oleh siswa. serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu sebagai berikut.
1)        Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru, tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi siswa yang mandiri.
2)        Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan.
3)        Selama tahap penyelidikan, siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi.
4)        Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa akan didorong untuk menyatakan ide-idenya secara terbuka dan penuh kebebasan. 
Fase 2: Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar
Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga mendorong siswa belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu, guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa dimana masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda.
Fase 3: Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok
Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya tentu melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar peserta didik mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri.
Fase 4: Mengembangkan dan Menyajikan Artefak (Hasil Karya) dan Mempamerkannya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran. Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pemeran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.
Fase 5: Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya.
A.      Penilaian Pembelajaran Berbasis Masalah
Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan authentic assesment.Penilaian dapat dilakukan dengan portfolio yang merupakan kumpulan yang sistematis pekerjaan-pekerjaan peserta didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan cara evaluasi diri (self-assessment) dan peer-assessment.
1)   Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh peserta didik itu sendiri dalam belajar. 
2)   Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya. 
Penilaian yang relevan dalam PBL antara lain berikut ini.
1)   Penilaian kinerja peserta didik
Pada penilaian kinerja ini, peserta didik diminta untuk unjuk kerja atau mendemonstrasikan kemampuan melakukan tugas-tugas tertentu, seperti menulis karangan, melakukan suatu eksperimen, menginterpretasikan jawaban pada suatu masalah, memainkan suatu lagu, atau melukis suatu gambar.
1)   Penilaian portofolio peserta didik
Penilaian portofolio adalah penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam suatu periode tertentu. Informasi perkembangan peserta didik dapat berupa hasil karya terbaik peserta didik selama proses belajar, pekerjaan hasil tes, piagam penghargaan, atau bentuk informasi lain yang terkait kompetensi tertentu dalam suatu mata pelajaran.
2)   Penilaian potensi belajar
Penilaian yang diarahkan untuk mengukur potensi belajar peserta didik yaitu mengukur kemampuan yang dapat ditingkatkan dengan bantuan guru atau teman-temannya yang lebih maju. PBL yang memberi tugas-tugas pemecahan masalah memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan dan mengenali potensi kesiapan belajarnya.
3)   Penilaian usaha kelompok
Menilai usaha kelompok seperti yang dlakukan pada pembelajaran kooperatif dapat dilakukan pada PBL. Penilaian usaha kelompok mengurangi kompetisi merugikan yang sering terjadi, misalnya membandingkan peserta didik dengan temannya. Penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalah adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan oleh peserta didik sebagai hasil pekerjaan mereka dan mendiskusikan hasil pekerjaan secara bersama-sama.
B.       Contoh dalam kegiatan pembelajaran di RPP:






C. Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Teks Diskusi
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan pembelajaran guru perlu mengunakan berbagai cara sehingga kompetensi yang akan dicapai peserta didik dapat diraih. Cara tersebut sering kita kenal senagai model pembelajaran.
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengoraganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. (Soekanto, dkk (dalam Nurulwati, 2000:10)
Banyak model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan efektif. Ada beberapa pertimbangan untuk memilih model pembelajaran yaitu rumusan tujuan pembejaran, sifat dan jenis materi, ketersedian fasilitas dan karakteristik peserta didik.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun tentang Standar Proses, model pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learning), model pembelajaran Discovery (Discovery Learning), model pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning), dan model pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Based Learning). Model-model pembelajaran tersebut mengacu kepada pendekatan Saintifik yang menekankan pendekatan ilmiah.
Dalam pembelajaran Kompetensi Dasar 4.3     Menelaah dan merevisi teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulis. Model pembelajaran dapat menggunakan Problem Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Masalah).
Model ini  merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang  diawali dengan menyajikan  suatu  masalah  kontekstual  sehingga  merangsang  siswa  untuk  belajar  lebih lanjut.  Dengan  menggunakan  model  pembelajaran  berbasis  masalah,  harapannya  dapat menjembatani siswa dalam memiliki kompetensi dasar pada kompetensi inti kedua dalam kurikulum  2013.
Adapun langkah-langkah dalam model pembelajaran berbasis masalah adalah fase orientasi peserta didik kepada masalah, fase mengorganisasi peserta didik, fase membimbing penyelidikan individu dan kelompok, fase mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta fase menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Pada fase orientasi peserta didik kepada masalah, guru menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian dapat memberikan konsep dasar, petunjuk atau referensi yang diperlukan dalam pembelajaran serta memberikan  motivasi kepada siswa untuk menemukan dan memecahkan masalah. Siswa menyimak pokok-pokok/ cakupan materi pembelajaran teks diskusi yang disampaikan guru.  Guru melakukan penguatan dengan menggunakan media teks diskusi yang berjudul “Menggunakan  Ponsel di Sekolah”. Maksud memberikan teks tersebut untuk membangun konteks tentang penggunaan ponsel di sekolah. Selanjutnya peserta didik menentukan masalahnya, misalnya, Amati kekurangan struktur teks diskusi berdasarkan isu, pendapat yang mendukung, pendapat yang bertentangan, simpulan atau saran pada teks tersebut! Amati kekurangan isi teks diskusi berdasarkan keterpaduan antara judul dengan paragraf, antar paragraf! Serta Amati kekurangan kaidah teks diskusi berdasarkan penyampaian informasi, pengungkapan pandangan, pengukuhan argumen dan ejaan pada teks diskusi tersebut!  Masalah ini nantinya akan menggiring peserta didik untuk memahami struktur dan kaidah teks diskusi.  
Pada fase mengorganisasi peserta didik, guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Guru meminta peserta didik membentuk kelompok kecil. Peserta didik membaca informasi dan merancang jawaban sementara yang bersifat dugaan sementara yang berisi tentang alternatif-alternatif strategi yang digunakan untuk memecahkan masalah, yang terkait dengan struktur dan kaidah teks diskusi. Guru memberikan informasi tentang struktur teks diskusi  yaitu  Isu (masalah), Argumen (pendapat), pendapat dibagi menjadi dua  yaitu pendapat yang mendukung, dan pendapat yang menentang. Bagian terakhir adalah simpulan/saran.
Pada bagan isu, penulis teks akan memperkenalkan isu yang akan dibahas. Isu atau masalah di dalam teks diskusi berisi masalah yang akan didiskusikan lebih lanjut. Jika ingin menulis sebuah teks diskusi, sebaiknya memilih topik permasalahan yang kontroversial sehingga nanti kamu memiliki banyak argumen, baik argumen yang mendukung maupun argumen yang menentang.
Pendapat yang mendukung (supporting points) berisi penjabaran lebih lanjut tentang isu yang sedang dibahas. Pada bagian itu penulis memaparkan argumen yang mendukung. Argumen itu didukung dengan fakta, data, pengalaman penulis, serta referensi yang berhubungan dengan isu yang dibahas.
Pendapat yang menentang (contrasting point) berisi argumen yang bertentangan dengan pendapat yang mendukung. Pada bagian itu penulis memaparkan argumen yang menentang. Argumen itu juga didukung dengan fakta, data, pengalaman penulis, serta referensi yang berhubungan dengan isu yang dibahas.
Pada bagian simpulan (conclusion), penulis menyimpulkan dan merekomendasikan posisi atau pendapat akhir penulis mengenai isu yang akan dibahas. Pada bagian itu, alangkah baiknya jika mengambil jalan tengah mengenai masalah yang sedang dibahas agar simpulan yang kamu ambil tidak lagi menimbulkan masalah baru.
Fase membimbing penyelidikan individu dan kelompok, peserta didik mengumpulkan informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri dalam memecahkan masalah dalam hal ini struktur teks. Pada kegiatan ini peserta didik mendiskusikan materi dengan membaca teks diskusi yang berjudul “ Menggunakan Ponsel di Sekolah “. Setiap Kelompok yang dibentuk tadi diberi tugas yang berbeda. Setiap kelompok yang mempunyai tugas sama membentuk kelompok baru  (kelompok ahli). Kelompok ahli memperbaiki struktur, isi dan kaidah  teks diskusi. Selanjutnya peserta didik mengisi lembar kerja tentang struktur teks diskusi.
Lembar kerja :
Struktur teks
Kalimat
Isu (masalah)
........................................
.........................................
Argumen (argumen  mendukung dan argumen menentang)
......................................................
...................................................
Simpulan (saran)
................................................
....................................................
Guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah mengacu Lembar Kerja tersebut.
Fase berikutnya adalah mengembangkan dan  menyajikan  hasil karya. Pada fase ini data yang sudah terkumpul dianalisis sesuai dengan permasalahan yang terdapat dalam teks diskusi. Data yang telah dianalisis kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori permasalahan yang telah dirumuskan. Peserta didik harus memberikan argumentasi terhadap jawaban dari masalah yang ada dalam teks diskusi. Peserta didik kembali ke kelompok asal untuk menyelaraskan hasil diskusi bagian-bagian yang sudah direvisi. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok memperbaiki kekurangan isi, struktur, dan kaidah teks diskusi yang berjudul “ Menggunakan Ponsel di Sekolah” di depan kelas. Selanjutnya, Siswa secara individu kembali mengerjakan tugas untuk menelaah dan merevisi struktur, isi dan kaidah teks diskusi lainnya dengan cermat dan teliti. Setiap kelompok wajib mempresentasikan hasil memperbaiki kekurangan teks diskusi (mengomunikasi) di depan kelas secara keseluruhan dengan jujur dan tanggungjawab. Kelompok lainnya menanggapi secara kritis tentang kebenaran dan kelogisan jawaban permasalahan yang dihasilkan dari penelitian dengan masalah yang dirumuskan dari hasil memperbaiki kekurangan teks diskusi.
Pada fase menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru bersama peserta didik menganalisis dan mengevaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang dipresentasikan setiap kelompok maupun terhadap seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan. Guru memberikan penguatan (mengasosiasi) terkait penguasaan pengetahuan atau konsep tertentu, misalnya struktur teks diskusi, isi teks dan kaidah teks diskusi.
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Base Learning) membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan keterampilan intelektual. Selain itu melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran melalui pengalaman nyata atau simulasi sehingga peserta didik dapat mandiri . 



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan        : SMP Al-Azhary Cianjur
Mata Pelajaran             : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : VIII/I
Materi Pokok               : Teks Diskusi
Alokasi Waktu              : 1x 45 menit (1 x Pertemuan )
A.      Kompetensi Inti
1.    Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.    Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.    Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunyatentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4.    Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B.       Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1    Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya
1.2    Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis
1.3    Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis
2.3    Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan santun dalam berdebat tentang kasus atau sudut pandang
4.3    Menelaah dan merevisi teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulis
Indikator :
4.3.1   memperbaiki kekurangan isi teks diskusi
4.3.2   memperbaiki kekurangan struktur teks diskusi
4.3.3   memperbaiki kekurangan kaidah teks diskusi

C.      Tujuan Pembelajaran
1.    Selama dan setelah  proses pembelajaran siswa  menggunakan Bahasa Indonesia untuk memahami informasi secara lisan dan tulis  sebagai bentuk dari rasa menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan
2.    Selama  dan setelah proses pembelajaran siswa menunjukkan perilaku demokratis, kreatif dan santun  dalam menanggapi hal-hal atau kejadian
3.    Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu memperbaiki kekurangan teks diskusi berdasarkan struktur, isi dan kaidah teks

D.      Materi Pembelajaran
1.    perbaikan kekurangan teks diskusi  berdasarkan :
a.    struktur teks
b.    isi teks
c.    kaidah teks

E.       Model Pembelajaran
Model pembelajaran        : Problem Based Learning
Metode pembelajaran      : Tanya jawab,Diskusi,inkuiri,Pemodelan, dan  Jigsaw
Pendekatan                      : Saintifik

F.       Media dan alat Pembelajaran
Media          : Power Point teks diskusi dan contoh teks diskusi
Alat             : LCD dan Laptop

G.      Sumber Belajar
4. Buku Bahasa Indonesia kelas VIII wahana Pengetahuan.2013
H.      Langkah – langkah Pembelajaran
1.    Kegiatan pendahuluan ( 5menit )
·      Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar.
·      Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai materi pembelajaran yang disampaikan guru. .
·      Siswa menyimak pokok-pokok/ cakupan materi pembelajaran teks diskusi yang disampaikan guru.
2.    Kegiatan inti
Langkah Saintifik
Kegiatan Belajar
Metode / teknik
Waktu
Mengamati
1.    Siswa mengamati hasil identifikasi kekurangan teks diskusi yang diberikan pada pertemuan sebelumnya yang berjudul “Menggunakan  Ponsel di Sekolah” dengan penuh perhatian dan tanggung jawab.
Pemodelan
2 menit

Menanya
1.    Siswa berkelompok, satu kelompok terdiri atas dua sampai tiga orang
2.    Siswa saling bertanya dan berdiskusi dalam kelompok untuk memperbaiki kekurangan isi, struktur, dan kaidah teks diskusi yang berjudul “Menggunakan Ponsel di Sekolah” dengan tanggung jawab proaktif.
3.    Masing – masing anggota kelompok diberi tugas yang berbeda.
4.    Setiap kelompok yang mempunyai tugas sama membentuk kelompok baru (kelompok ahli )
5 menit





Menalar
1.    Kelompok baru yang telah terbentuk memperbaiki struktur teks diskusi dengan demokratis dan cermat. ( LK 1 )
2.    Kelompok baru yang telah terbentuk memperbaiki isi teks diskusi dengan demokratis dan cermat. ( LK 2 )
3.    Kelompok baru yang telah terbentuk memperbaiki kaidah teks diskusi dengan demokratis dan cermat ( LK 3 )
4.    Siswa kembali ke kelompok asal untuk menyelaraskan hasil diskusi bagian-bagian yang sudah direvisi dengan proaktif dan cermat.
5.    Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok memperbaiki kekurangan isi, struktur, dan kaidah teks diskusi yang berjudul “ Menggunakan Ponsel di Sekolah” di depan kelas dengan proaktif.
Diskusi
10 menit





Mengasosiasi
1.    Siswa secara individu kembali mengerjakan tugas untuk menelaah dan merevisi struktur, isi dan kaidah teks diskusi lainnya dengan cermat dan teliti.
Penugasan
10 menit
Mengomunikasi
1.    Siswa menyajikan hasil memperbaiki kekurangan teks diskusi tersebut secara keseluruhan di depan teman-temannya dengan jujur dan bertanggung jawab.
2.    Siswa saling menanggapi hasil kerja memperbaiki kekurangan teks diskusi dengan jujur dan bertanggung jawab
8 menit
Penutup
1.    Siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari
2.    Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai
3.    Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi menelaah dan merevisi teks diskusi sesuai dengan struktur,isi,  dan kaidah teks
4.    Siswa menyepakati tugas yang harus dilakukan dirumah yaitu mempelajari teks cerita prosedur dan mencari contohnya
Tanya Jawab
5 menit

I.     Penilaian Proses dan hasil belajar
a.        Penilaian Proses ( pedoman penskoran terlampir )
No
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
Instrumen Penilaian
1.
Religius
Pengamatan
Proses
Lembar Pengamatan
2.
Demokratis
3.
Kreatif
4.
Santun

b.        Penilaian Hasil ( pedoman penskoran terlampir )
Indikator
Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrumen
Menelaah dan merevisi teks diskusi
Tes tulis
Tes uraian

1.    Bacalah teks diskusi yang telah disajikan
2.    Perbaikilah kekurangan teks diskusi berdasarkan struktur, isi dan kaidahnya
 

0 komentar:

Posting Komentar